Mens Sana In Corpore Sano

BERLOMBA MENGHANCURKAN INDONESIA.


 
*BERLOMBA MENGHANCURKAN INDONESIA.*
Oleh: Iyyas Subiakto
Pengalaman kita 32+10 tahun merasakan bagaimana Indonesia di acak-acak oleh para pemalak negara yg berlagak negarawan tapi hatinya lebih rendah dari hewan. 

Dalam daftar kepala negara terkorup di dunia Soeharto menduduki peringkat ke 10 dengan nilai hasil korupsi 465 T rupiah.
 75 thn kita merdeka 56% waktunya di duduki oleh manusia celaka, andai saja kita sedikit bernasib baik, tapi kenapa Tuhan memberi cobaan begitu kepada kita.
Entahlah.

Kecelakaan itu sudah masa lalu, hadirnya Jokowi utk membenahi adalah sebuah rizki, apakah itu naluri atau intuisi, yang pasti dia bukan datang sendiri, Tuhan berbelas kasihan kepada Indonesia negeri halaman surga ini, DIA tak rela dirusak oleh manusia durjana.

Tapi tetap tak ada makan siang gratis, bahkan kepada Tuhan, usaha dan tawaqal kita harus inline, dengan tujuan, tidak bisa cuma pakai doa terus semua beres, kalau seperti itu kenapa burung layang-layang harus terbang menjemput serangga yg bisa di makan. 

Kita juga demikian, tidak serta merta Tuhan memberikan hadiah tanpa kesulitan.
 Jokowi yang berbenah tetap dihadang dengan segala rintangan, lihat saat sekarang negeri ini di pancing perang oleh bangsa sendiri yang usaha garongannya terganggu, mereka akan mengembalikan kejayaan dan kemudahan melahap kekayaan negara secara massif, prestasi itu dianggap hak mereka yg harus dikembalikan seperti semula, artinya merampok itu hal biasa, lihat apa kata Edy Prabowo Menteri anak didik PS, dia bilang dia di tangkap itu kecelakaan, apa nggak otak rusak.
 Artinya korupsi itu biasa selama bisa dilakukan. 

Minggu ini kita melihat info yang di pertontonkan medsos dan media cetak lainnya, seorang pengusaha yang mantan wapres ternyata luar biasa mengatur bisnis KKN nya yang merata dan  hebatnya nyaris macet semua. 
Beberapa bank menuntut pembayaran dalam jumlah triliunan, bahkan salah satu bank negara dia paksa melakukan penghapusan hutang triliunan sebuah usaha keluarganya.
 Gila. 

Sekarang dia sedang menggalang sebuah kekuatan untuk menyerang pemerintah, pion yg dibaluti jubah agama dimainkan, pengalihan isu dilakukan dengan tangkapan gopek an, didepan mata ada duit nguap pada DP sebuah balapan yang di batalkan tetap tak bisa dikembalikan, dan didalamnya kroninya lagi yang gergaji.
Keji.

Kita mulai mengkalkulasi, ngeri tapi harus dihadapi, 2024 adalah tahun suksesi dari Jokowi kepada sang pengganti, andai Jokowi memang tak mau lagi diminta memimpin 3 atau 4 kali sampai Indonesia benar-benar aman dari para gali. 

Gerakan kembali kepada kejayaan orba begitu nyata, caranya, gayanya, orangnya, dananya sudah kebaca semua. 
Musuh kita justru uang mereka membeli anak-anak yg nggak tau apa-apa tentang kekejian orba, mereka di bayar murah padahal taruhannya darah.

Lihat FPI, mereka bukan ormas agama, mereka bekerja utk politik yang membayarnya, Rizieq si tukang obat itu bukan ulama, dia itu preman di balut sorban terus di panggil imam, dia dijelmakan oleh kelompok yang menciptakan. 
Walau awalnya utk kepentingan lain, tapi sekarang justru menjadi ancaman karena dia memperalat anak-anak dan memprovokasi umat Islam yg berpikir kelam.
 Dan hebatnya bandarnya adalah orang yg berpenampilan penuh martabat, ternyata bejat.

Tidak bisa di pungkiri jasa Nikita yg menabrak imam yg lagi demam, trigger nya dari sana, dgn mulut kotornya yg tak terkontrol nyerempet TNI dan Polri. 
Dari sana tangan Tuhan ikut melanjutkan gerakan perlawanan masyarakat kepada kumpulan preman bayaran yg akan di pakai hajatan 2024 oleh kelompok yg tidak suka dengan Indonesia yang tenang dan maju sebagai bangsa yang punya kontribusi di dunia, bukan jongos yang dikondisikan oleh para manusia yang ingin terus melihat Indonesia nelangsa.

Dengannya pikiran kita harus bangkit, khususnya anak muda, bahwa inilah momentum menahan kebangkitan orba yang mengancam Indonesia, ini bukan main-main, ini serius. 
Kesempatan kita sekarang, para kadal itu sudah pada kepancing keluar, tinggal kita yg mau bersikap atau malah gagap.

Sikap Pangdam Jaya adalah sebuah pernyataan sikap bahwa kita siap melahap mereka yg coba-coba mengganggu Indonesia. 
Dengan itu kita harus berdiri bersama TNI utk menghadapi musuh yg hadir dari rumah sendiri. 

KITA ATAU MEREKA YG HARUS DIHABISI SEBELUM IBU PERTIWI DIKHIANATI.
Repost by: Iyyas Subiakto.

About top

0 Post a Comment:

Posting Komentar